Si Zebra Menghadapi Musim Hujan

Ketika musim hujan telah tiba dan banjir mengintai, tentu saja pemilik Daihatsu Zebra perlu mengantisipasinya.

Zebra 1.0 sejatinya lebih tahan banjir karena posisi delco/distributor ada di atas, sejajar lantai kabin belakang. Jadi selama karet (O-ring tutup delco) masih baik, lubang ventilasi tutup delco terpasang slang karet dan penahan lumpur roda kiri depan terpasang, lalu kabel busi juga masih baik tidak ada kebocoran, aman melintasi genangan air hingga setinggi velg.
Namun hrs dijaga putaran mesin harus tetap rada tinggi, kalau langsam kipas radiatorbakal tertahan air dan mesin bakal mati. Posisi ujung saluran isap ke saringan udara juga lebih aman, karena dilengkapi tabung semi tertutup dan ditempatkan di balik dinding bawah jok supir, jadi air gak gampang terhisap. Beda dengan Zebra 1.3 yang model terbuka di bawah jok sopir, rawan masuk air.


Biasanya kalau si Zebra mogok karena banjir/genangan air, permasalahannya berada pada delco yang terpercik air, buka dan keringkan bagian ini apabila mesin mati.

Untuk zebra 1.3, posisi delco berada di samping sejajar dengan mesin yang rawan terkena air dan menyebabkan mesin mati (mogok). Pastikan juga karet (O-ring tutup delco) masih baik, lubang ventilasi tutup delco terpasang slang karet dan penahan lumpur roda depan terpasang (terutama perhatikan di sebelah kiri), lalu kabel busi juga masih baik tidak ada kebocoran, kalau perlu bungkus delco dengan plastik. Pemakaian pengapian CDI lebih menjamin dari pada platina. Jangan memaksa melewati genangan air lebih dari setengah roda atau sejajar dengan knalpot. Kalau perlu bawa ke bengkel resmi daihatsu,  minta dipasang ANTIMO. Gratis kok...

Tips Berkendara Agar Menghadapi Banjir dengan Aman dan Tenteram

1. Pantau kemungkinan terjadinya banjir di sekitar lingkungan tempat tinggal. Informasi dari radio, saluran televisi ataupun media sosial seperti facebook dan twitter bisa jadi acuan info terkini.
2. Pastikan pula jalur evakuasi terbebas dari tumpukan barang yang menghalangi.
3. Lakukan pemeriksaan rutin kondisi mobil. Coba periksa isi bahan bakar, wiper, lampu-lampu, air radiator, air aki, tekanan angin dan kembangan pada ban, defogger (penghangat pada kaca belakang), dan perangkat pada pengereman. 
4. Sediakan alat-alat pendukung yang dapat membantu jika terjebak banjir seperti senter, tool kit, kotak P3K, dan payung. Peta juga bisa disediakan untuk membantu mencari jalan alternatif.
5. Periksa kondisi karet-karet seperti pada pintu atau wiper. Segera ganti dengan yang baru jika kondisinya telah sobek atau getas. Sebaiknya gunakan karpet berbahan karet atau plastik yang mudah dibersihkan saat ada kotoran yang melekat. Bersihkan dan keringkan permukaan lantai kabin untuk menghindari kelembaban penyebab karat, sekaligus meyingkirkan sisa kotoran.
6. Bawa telepon genggam dan charger-nya untuk berkomunikasi dan mendapatkan bantuan.
7. Saat hujan turun, kondisi jalan raya rawan kemacetan. Lakukan perjalanan jika benar-benar penting.
8. Jika mobil terjebak banjir dan tidak memungkinkan dievakuasi, dapat mengurangi risiko kerusakan dengan menutup ujung knalpot. Pastikan kendaraan tidak bergeser dari tempatnya. Dongkrak mobil dan ganjal dengan jack stand (meninggikan posisi mobil) atau pindahkan ke tempat yang lebih tinggi.
9. Pastikan mobil Anda telah mendapatkan perlindungan asuransi untuk kondisi banjir.
10. Catat nomor penting untuk bantuan, seperti asuransi kendaraan, posko banjir, polisi, dan rumah sakit.

Sumber: Garda Oto

2komentar: